Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Libur Tahun Baru, Okupansi Hotel di Pangandaran Turun 5 hingga 10 Persen, Ketua PHRI: Harus Ada Even

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran, Agus Mulyana menyebut okupansi hotel momen tahun baru lalu di Kabupaten Pangandaran turun 5 sampai 10 persen. "Kalau wisata di pantai Pangandaran mah udah 100 persen. Namun secara keseluruhan, agak menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunannya itu sekitar 5-10 persen," ujar Agus dihubungi wartawan melalui seluler, Kamis (4/1/2024) pagi. Menurutnya, okupansi kunjungan yang penuh itu terjadi hanya pada malam minggu jelang Natal dan akhir pekan saat tahun baru. "Tapi, kalau dirata-rata (okupansi keseluruhan) tetap tinggi yaitu di atas 70 persen," katanya. Meskipun demikian, jika melihat okupansi tahun lalu dan dilihat di lokasi, banyak hotel dan rumah penduduk penuh. "Sekarang, rumah penduduk tidak terlalu banyak yang terisi. Hotel dan homestay ke arah barat juga masih banyak yang tidak penuh," ucap Agus. Menanggapi tidak maksimalnya okupansi akibat dampak gempa, ia menyatakan, gempa yang sudah terjadi di Pangandaran tidak terlalu berpengaruh terhadap wisatawan. "Namun, karena destinasi wisata sekarang lebih banyak di berbagai daerah," ujarnya. Jadi, lanjutnya, orang yang ingin berwisata di momen libur panjang sudah banyak pilihan destinasi wisata baru. Hal ini, tentu menjadi tantangan bagi semua pihak terkait agar dapat terus menarik minat wisatawan untuk datang ke Pangandaran. "Pantai Pangandaran, mungkin tetap jadi favorit. Namun, mungkin wisatawan agak terdistorsi dengan wisata baru," kata Ia. Karena , jika dilihat orang-orang yang datang ke Pangandaran hanya itu-itu saja. Yaitu, orang di sekitar Jabar. "Kalau ada wisata baru, orang pasti mau mencoba. Ya, meski tidak terlalu signifikan, tetap ada pengaruh untuk Pangandaran," ucapnya.