Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Ketua PHRI Kalbar Akui Tingkat Hunian Perhotelan Meningkat Dampak Rangkaian CEO Kalbar 2024

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAIK - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno secara virtual resmi melaunching Calender Of Event (CEO) Kalimantan Barat 2024 dan secara simbolis oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Harisson di Pontianak Convention Center (PCC), Jumat 23 Februari 2024. Terdapat 34 event Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi Kalbar yang masuk dalam CEO Provinsi Kalbar tahun 2024. Mulai dari Saprahan Khatulistiwa pada 17-23 Februari, bertempat di Pontianak Convention Center (PCC) Pontianak.  Kedua, Kalimantan Barat (Kalbar) Food Festival 2024, pada 17-25 Februari 2024 di Halaman Parkir Ayani Mega Mall Pontianak.  Ketiga, Launching Kalender Event Kalbar 2023, pada 23 Februari bertempat di PCC Pontianak. Keempat, Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata se-Indonesia pada 22-24 Februari 2024, yang akan berlangsung di dua lokasi yakni di Pendopo Gubernur Kalbar, dan PCC Pontianak. Kelima, Mini Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang.  • Pemprov Kalbar Pecahkan Rekor Dunia Memangkong Sotong dengan Libatkan 570 Peserta • BREAKING NEWS : Menparekraf Sandiaga Uno Resmi Launching Kalender Event Kalbar 2024 Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar, Yuliardi Qamal mengatakan dengan adanya event yang digelar oleh Pemprov Kalbar, tentu yang paling bahagia adalah teman-teman perhotelan dan restoran dan sektor lainnya. Yuliardi Qamal menjelaskan kalau di sektor perhotelan pada Februari, untuk hotel yang ia kelola sendiri tingkat huniannya saat ini sudah mencapai 96 persen. “Jadi boleh dibilang hari-hari tertentu kami malah full. Untuk hotel lainya saya sudah cek juga demikian, dengan adanya event ini tentu sangat membantu untuk meningkatkan perekonomian di Kalbar,” ujarnya, Jumat 23 Februari 2024. Karena setiap orang berkunjung ke Kalbar, dikatakannya pasti butuh tempat penginapan, dan tentu mereka akan mencari tempat menginap dengan menggunakan jasa  perhotelan.  Setelah menginap, mereka pastinya akan berburu kuliner, maka di sektor kuliner yang menjual makanan dan minuman juga akan ikut bergerak.  “Harapan saya pemerintah dalam hal ini, harus berkolaborasi dengan para penyedia jasa untuk mengadakan event yang lainnya, sebagai daya tarik , ketika orang berkunjung ke Kalbar,” ujarnya Sebab dikatakannya, seperti di Pontianak tidak ada destinasi alam, hanya mengandalkan salah satunya wisata kuliner. “Ini sudah diselenggarakan sejak lima tahun, dan sempat hilang saat pandemi. Walau pun kita tertatik-tatih, tapi ini tetap berjalan,” pungkasnya. (*) Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW disini Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini