RM.id Rakyat Merdeka - Sebagai bagian dari strategi berkelanjutan, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melakukan kunjungan ke fasilitas Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) di Bekasi. Kunjungan yang dipimpin oleh Ketua PHRI, Hariyadi Sukamdani, bersama dengan 17 anggota, disambut oleh Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia, Lucia Karina. Dalam kunjungan ini turut hadir pula Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Fadjar Hutomo. Dalam kesempatannya, Fadjar mengapresiasi terwujudnya kegiatan kunjungan yang dilakukan oleh PHRI kali ini. Menurutnya, kunjungan seperti ini merupakan hal positif yang dapat menginspirasi, khususnya bagi para pelaku di industri pariwisata untuk dapat memberikan perhatian yang besar pada persoalan keberlanjutan. "Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran PHRI, khususnya perhatian pada aspek keselamatan dan keberlanjutan. Apa yang kita lihat akan bisa menginspirasi bagi para pelaku industri pariwisata karena sektor ini menghadapi persoalan-persoalan yang sama,” ujar Fadjar dalam keterangannya, Senin (4/1/2024). Baca juga : Kerek Daya Saing Industri, Menperin Minta Kebijakan Harga Gas Murah DilanjutkanPada kunjungan ke fasilitas Pabrik CCEP Indonesia Bekasi 1, jajaran pengurus dan anggota PHRI mendapat kesempatan untuk melihat langsung bagaimana perusahaan mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan, seperti produksi minuman menggunakan botol plastik daur ulang (rPET) dan pemanfaatan energi terbarukan melalui panel surya atap. Langkah ini menurut Fadjar sejalan dengan tantangan global yang dihadapi industri pariwisata, termasuk sektor hotel yang menyumbang 1 persen emisi karbon global dan menghadapi kebutuhan mendesak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca per kamar per tahun sebesar 66 persen dari level 2010 hingga 2030. Selain itu, kunjungan dilanjutkan ke Pabrik PT Amandina Bumi Nusantara (PT Amandina) di Cikarang, yang diresmikan melalui kemitraan strategis antara CCEP Indonesia dan Dynapack Asia. Pabrik ini berfokus pada produksi resin rPET, menunjukkan implementasi ekonomi sirkular yang efektif dalam industri. Dengan kapasitas produksi 25,000 ton resin rPET per tahun, PT Amandina tidak hanya mendukung CCEP dalam mengurangi penggunaan plastik virgin baru dengan menggunakan plastik daur ulang, tapi juga menyediakan solusi berkelanjutan bagi industri lainnya. Selain aspek teknis, PHRI juga diperkenalkan pada Yayasan Mahija Parahita Nusantara (Yayasan Mahija), sebuah inisiatif bersama antara CCEP Indonesia dan Dynapack Asia. Baca juga : Elnusa dan PGN Solution Dukung Sinergi Pertamina Group untuk Pekerjaan EPCSementara itu Lucia Karina mengatakan, Yayasan ini berkomitmen pada pengumpulan PET pasca konsumsi dan mendukung para pahlawan daur ulang, yang bekerja pada sektor informal daur ulang. Lebih dari sekadar fokus pada daur ulang, Yayasan Mahija berupaya menyentuh kehidupan masyarakat melalui berbagai cara, termasuk dukungan pada Sekolah. "Sekolah Kami, terletak di Bintara, menjadi bukti nyata dari usaha meningkatkan standar hidup bagi komunitas pemulung, dengan memberikan akses pendidikan berkualitas untuk anak-anak mereka," ujar Lucia Karina. Menurutnya, aktivitas berbuka puasa yang diadakan di Sekolah Kami bersama dengan lebih dari 160 murid, mengakhiri kunjungan PHRI dengan menggarisbawahi komitmen CCEP Indonesia terhadap sinergi antara kepedulian sosial dan pelestarian lingkungan. Ini membuktikan bahwa prinsip keberlanjutan dapat menciptakan perubahan positif yang signifikan, membawa manfaat yang berdampak luas baik untuk masyarakat maupun lingkungan. "Melalui dialog dan kerja sama antarsektor, kita dapat menciptakan solusi berkelanjutan untuk bumi kita dan generasi mendatang," kata Lucia Karina. Baca juga : Sinergi ESDM Aceh dan Jurnalis Dukung Ekplorasi Migas di Perairan AndamanKunjungan ini menawarkan wadah bagi PHRI untuk memperdalam pemahaman tentang praktik keberlanjutan dan menginspirasi anggotanya menuju implementasi yang lebih hijau dalam industri perhotelan. Sementara itu, Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani menambahkan, pihaknya terinspirasi untuk mengintegrasikan praktik berkelanjutan ke dalam industri perhotelan dan restoran, mendorong anggota PHRI untuk mengadopsi langkah-langkah hijau yang mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan. "Bagaimana industri memperhatikan aspek keberlanjutan dalam operasinya. Misalnya dalam hal ini terkait upaya mengubah sampah plastik menjadi botol," ujar Hariyadi. Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.