Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Libur Lebaran, Okupansi Hotel di DIY Mentok di 80%

Bisnis.com, BOYOLALI - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DI Yogyakarta mencatat tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel pada momen Idulfitri di bawah target. Meskipun jumlah pemudik yang masuk ke DI Yogyakarta diprediksikan naik hingga 6% dibanding tahun lalu, namun jumlah tersebut tampaknya belum berdampak signifikan bagi industri perhotelan. "Kami kepleset di tanggal 8-10 April, dari target [okupansi] di 70% hanya tercapai 20-50%. Baru naik di tanggal 11 April 65% dan tanggal 12-13 rata-rata 85%," jelas Deddy Pranowo Eryono, Ketua PHRI DI Yogyakarta, pada Selasa (16/4/2024). Kepada Bisnis, Deddy mengungkapkan tingkat okupansi kamar mulai berangsur turun pada 13-15 April 2024. "Rata-rata [okupansi] kami hanya 80% maksimal, target 90% tidak tercapai," ucapnya. PHRI DI Yogyakarta mencatat kenaikan jumlah pengunjung baru mencapai puncaknya pada H+2 Idulfitri. Kondisi tersebut juga terjadi di restoran dan kafe di wilayah DI Yogyakarta. Meskipun masih belum memenuhi target, namun kinerja sektor perhotelan itu sesuai dengan proyeksi yang dikeluarkan PHRI pada awal Maret lalu yang memperkirakan tingkat okupansi di atas 70%. Proyeksi itu berlaku utamanya untuk kota-kota tujuan pemudik. Sebagai informasi, pada tahun sebelumnya, Kota Yogyakarta bersama Malang dan Cirebon menjadi kota favorit yang banyak dikunjungi pemudik.Baca JugaLibur Lebaran 2024, Okupansi Hotel Indonesia Group Naik 15%Hotel GranDhika Pemuda Semarang Hadirkan Promo LebaranTingkat Hunian Hotel di Kab. Malang Baru Sentuh 19,48% Sebelumnya, pada Februari lalu, PHRI DI Yogyakarta mencatat okupansi kamar mengalami kenaikan di kisaran 5% sepanjang periode libur Imlek. Pada 7-11 Februari 2024, rata-rata okupansi kamar hotel berkisar di 75% meskipun di beberapa lokasi, keterisian kamar dilaporkan mencapai 90%. Pada perkembangan lainnya, di Jawa Tengah, momen Idulfitri diproyeksikan bakal mendongkrak kinerja sektor perhotelan. 18,23 juta pemudik yang melintas ke Jawa Tengah, juga akses Tol Trans Jawa, menjadi faktor pendorong utama. PHRI Jawa Tengah memperkirakan, musim mudik bakal mendongkrak okupansi kamar hingga 80%.   Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel