Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Kecewa Dua Bandara Hilang Status Internasional, Ketua Kadin Jateng Bakal Ajukan Protes

Bandara Ahmad Yani Semarang.SEMARANG, beritajateng.tv – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah (Jateng) menyesalkan Keputusan Menteri Perhubungan 31/2024 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional. Pasalnya, dua bandara internasional di Jateng, yakni Bandara Ahmad Yani Semarang dan Adi Soemarmo Boyolali turun statusnya menjadi bandara domestik.Ketua Kadin Jateng, Harry Nuryanto mengungkapkan kekecewaan tersebut. Setelah keputusan tersebut, ia berencana untuk menyusun strategi demi mengembalikan status bandara internasional di Jateng.AdvertisementScroll kebawah untuk lihat kontenJika perlu, Harry akan bersurat ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dan pemerintah pusat. Sebab, saat ini Jateng menjadi satu-satunya daerah di Pulau Jawa yang tidak memiliki bandara internasional.“Sangat menyayangkan dengan penurunan level itu. Padahal di Jateng sektor industri pariwisatanya pasca Covid-19 sudah mulai bergeliat, ditambah dukungan para investasi sampai industri,” katanya saat beritajateng.tv hubungi, Selasa, 30 Maret 2024.BACA JUGA: Soal Dua Status Bandara Turun, PHRI Jateng Siap Layangkan Surat KeberatanHarry berpendapat, banyaknya investor yang mulai melirik Jateng haruslah mendapat dukungan akses. Salah satunya melalui ketersediaan bandara internasional.Oleh karena itu, Harry menilai beralihnya status internasional ke domestik kedua bandara di wilayah Jateng tersebut akan membuat Jateng sulit berkembang secara cepat. Hal ini nantinya, bakal berpengaruh pada perputaran uang atau ekonomi di Jateng.“Padahal orang asing dan investor yang datang ke Jateng juga besar untuk berwisata dan lainnya. Makanya kita akan bersurat dan mengusulkan ke pemerintah dan sejumlah asosiasi,” sambung Harry.Tuntut satu bandara internasional di JatengLebih jelas, Harry tak menuntut kedua bandara yaitu Bandara Ahmad Yani Semarang dan Adi Soemarmo Boyolali kembali menjadi bandara internasional. Ia hanya meminta satu di antara keduanya.