Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

PHRI dan Disbudpar Diskusikan Peningkatan Pariwisata di Acara Halal Bihalal

Bogordaily.net – Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor menggelar Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H di Hotel Amarylis, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Senin, 6 Mei 2024. Acara halal bihalal untuk memperkuat silaturahim para pengusaha dan pengelola hotel dan restoran anggota PHRI beserta para pemangku kepentingan ini diisi dengan diskusi peningkatan dunia pariwisata di Kabupaten Bogor. Acara ini dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Bogor Yudi Santosa, Ketua BPC PHRI Kabupaten Bogor H Juju Junaedi beserta pengurus, Camat Cisarua Heri Risnandar, Kapolsek Cisarua Kompol Eddy Santosa, Danramil 0621/10 Cisarua-Megamendung Mayor (Inf) Tb Eka Purnama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Cisarua beserta alim ulama, Wakil Ketua BPP PHRI sekaligus Ketua PHRI Kota Bogor dr Yuno, pengurus BPC Himpunan Pramuwisata (HPI) Kabupaten Bogor, perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bogor, Bappenda, serta Kepala Desa Cibeureum serta undangan lainnya. Ketua BPC PHRI Kabupaten Bogor, H Juju Junaedi, mengatakan, acara halal bihalal ini untuk memperkuat silaturahmi, saling memahami, toleransi, dan menciptakan hubungan yang harmonis antara pelaku usaha maupun dengan pemangku kepentingan. “Kesempatan yang baik ini kami manfaatkan untuk berdiskusi. Kami dari PHRI menginginkan adanya pemerataan pembangunan agar hotel dan restoran tidak hanya berfokus di kawasan Puncak wilayah Bogor Selatan, tapi juga di Bogor Timur, Bogor Barat dan Bogor Utara. Selain itu kepada para pengusaha hotel dan restoran kami berharap terus meningkatkan promosi dan perbaikan,” ungkapnya. Sementara itu, Kadisbudpar Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, untuk meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Bogor membutuhkan kolaborasi dan dukungan dengan semua dinas di Kabupaten Bogor serta pihak swasta. “Persoalan yang ada di area objek wisata maupun hotel dan restoran relatif bisa diatasi. Namun, banyak persoalan di luar objek yang membutuhkan kerja sama semua pihak, seperti persoalan infrastruktur jalan menuju objek wisata, sampah, lampu penerangan jalan, pungli (pungutan liar) di area menuju tempat wisata. Tapi kami selalu responsif untuk mengatasinya,” paparnya. Terkait pemerataan pembangunan sektor pariwisata, Yudi mengatakan bahwa pihaknya selalu mendorong agar di beberapa wilayah terus mengembangkan potensi sehingga tidak hanya bertumpuk di Puncak. “Untuk ketersediaan lahan di Kabupaten Bogor sangat memungkinkan. Kami selalu tawarkan kepada para investor,” ujarnya. Ia menyampaikan bahwa sektor pariwisata di Kabupaten Bogor terus meningkat setiap tahun. “Dari laju perekonomian di Kabupaten Bogor yang tumbuh 19,5 persen, sektor pariwisata termasuk di dalamnya PHRI menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp530 miliar atau 9,26 persen dengan tingkat kunjungan wisatawan mencapai 12,8 juta,” sebut dia. Lebih lanjut disampaikan Pj Bupati Bogor bahwa Kabupaten Bogor sebagai wilayah aglomerasi sangat strategis dan sangat potensial dalam pengembangan pariwisata baik skala nasional maupun internasional. Selain diskusi, pengurus BPP PHRI, dr Yuno menyampaikan program kerja yang tengah digarap di mana PHRI pusat telah meluncurkan aplikasi bookingina.com. Platform ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh hotel dan restoran dalam untuk promosi serta mendukung penjualan yang tercatat di e-catalog.*** (Acep Mulyana)