Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Menjaring Wisatawan Momentum Libur Panjang, PHRI DIY Targetkan Reservasi Hotel Bisa Mencapai 90 Persen - Radar Jogja

RADAR JOGJA - BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyebut, tingkat reservasi hotel mengalami lonjakan pada momen libur dan cuti bersama kenaikan Isa Al Masih mulai hari ini. Rata-rata reservasi hotel telah mencapai 60 persen.  Ketua BPD PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan, rata-rata reservasi itu untuk menginap 9 hingga 11 Mei. Jumlah ini dimungkinkan masih bisa bertambah mencapai 80-90 persen untuk reservasi pada hari Kamis sampai dengan Sabtu. "Kami prediksi bisa capai 80-90 persen, karena masih ada libur panjang weekend," katanya, kemarin (8/5).  Baca Juga: Tingkatkan Long Stay Wisatawan, Beach And Run di Pantai Krakal Gunungkidul Diikuti 2 Ribu Orang Deddy menjelaskan wisatawan yang datang pada libur panjang atau yang melalukan reservasi hotel itu dari berbagai segmen. Di antaranya, rombongan sekolah, instansi, sebagian lainnya dari rombongan keluarga. Setidaknya terdapat empat daerah yang mendominasi. " Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah," ujarnya.  Menurutnya, okupansi hotel di DIY mulai menunjukkan tren peningkatan sejak awal Mei. Sebab rata-rata okupansi pada Mei ini bisa mencapai 80 persen. Bahkan dia optimistis angka tersebut bisa terus bergerak naik. "Alhamdulillah okupansiMei ini mengobati libur Lebaran," jelasnya.  Baca Juga: Destinasi Wisata Wajib di Jogja! Wisatawan Dibuat Tergila-gila dengan Spot Foto Instagramable dan Sunset Romantis! Selain itu, sebagai upaya menjaga tren yang baik ini Deddy menilai perlu adanya even yang bisa menarik wisatawan agar lebih mendongkrak pariwisata DIY. Sebab, sejauh ini, gelaran even di DIY dinilai masih kurang. Padahal berbagai gelaran even tersebut sejatinya bisa mendongkrak lama tinggal wisatawan.  Pun dia menyambut baik dengan perubahan status Yogyakarta International Airport (YIA) sebagai satu-satunya bandara internasional di Jateng dan DIY. Peluang ini disebut harus segera ditangkap. Karena ini bisa mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara yang sampai saat ini belum optimal. (wia/din)