Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

PHRI Beri Penjelasan Tarif Hotel Balikpapan Tembus Puluhan Juta, Soegianto Imbau Pihak Hotel Pasang Tarif Wajar - Balpos

BALIKPAPAN – Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) BPC Balikpapan memberikan klarifikasi terhadap lonjakan tarif kamar hotel seminggu lalu karena adanya even Rakernas APEKSI XVII. Menurut Ketua PHRI BPC Balikpapan, H Soegianto, adanya even Rakernas APEKSI membuat tingkat okupansi hotel penuh dan harga melonjak drastis. Baca Juga: PHRI Balikpapan dan IHGMA Bagikan Ribuan Paket Takjil, Antusias Warga, Di Area Simpang Lima Samping BSCC Dome 'Namun yang kami sayangkan lonjakan harga hotel yang cukup fantastis, hingga ada, kamar hotel dipatok Rp60 juta semalam," jelas Soegianto. Soegianto. (IST) Untuk hal ini, dirinya mengklarifikasi bahwa kenaikan lonjakan harga drastis di platform Online Travel Agent (OTA) yang mencapai hingga Rp60 juta per kamar per malam karena pihak hotel tidak menutup atau mengkonfirmasi sudah penuh. "Sehingga di dalam pemesanan online dianggap masih tersedia, padahal hotel itu sudah penuh dan tidak menutup harga kamar full booked, jadi exposure dan positioning hotel tersebut di landing page pencarian hotel di Balikpapan masih ada harganya," jelas Soegianto. Dengan seringnya hotel ini di buka di OTA, membuat tingkat kunjungan hotel ke landing page meningkat membuat harga semakin meningkat dan terus meningkat. "Jadi dalam algoritma harga tetap ada room di nol kan seolah-olah masih ada kamar, dan tingkat akses ke landing page hotel semakin meningkat, inilah yang membuat lonjakan harga tersebut," jelas Soegianto. Dan hal ini merupakan strategi pemasaran, agar hotel tersebut tetap mendapatkan exposure serta positioning di beberapa platform penyediaan penginapan kamar hotel. Kedepannya dirinya selaku ketua PHRI BPC Balikpapan menghimbau kepada seluruh anggota PHRI Balikpapan untuk tidak melakukan hal tersebut. Sebab hal itu dapat merusak citra kota Balikpapan. “Dengan tarif hotel yang tidak wajar dapat berdampak buruk terhadap citra Balikpapan sebagai destinasi wisata. Hal ini dapat membuat masyarakat tidak ingin berkunjung ke Balikpapan, sehingga dapat menghambat pemulihan sektor pariwisata," jelas Soegianto. Diakuinya setelah Jumat (7/6) harga hotel di Balikpapan kembali normal sesuai dengan type masing-masing kamar. Apalagi dalam waktu dekat even kenegaraan seperti upacara HUT ke-79 RI di IKN membuat tingkat hunian hotel akan penuh kembali.