Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Aksi Boikot Produk Afiliasi Israel Ancam Pengusaha Restoran, Pemerintah Harus Apa?

Liputan6.com, Jakarta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan bahwa boikot yang semakin meluas saat ini berpotensi merugikan industri restoran, termasuk para pekerja dan pemasok lokal. Wakil Ketua PHRI Bidang Restoran, Emil Arifin, menyampaikan kekhawatirannya terhadap gerakan boikot yang menargetkan restoran yang dianggap terafiliasi dengan Israel. Iseng Taruh Tokek di Piring Sushi, Mahasiswa Taiwan Terancam Dihukum Kampus dan Dituntut Ganti Rugi Restoran Ingin Bebas Drama, Restoran di AS Larang Gen Z Makan di Tempatnya Berkonsep Self Service, Restoran di Ubud Wajibkan Pelanggan Cuci Piring Sendiri “Boikot ini sebenarnya salah sasaran. Tidak ada produk Israel yang dijual di restoran-restoran kita. Semua produk yang digunakan adalah produk Indonesia, begitu juga dengan para pekerjanya,” kata Emil kepada wartawan, Selasa (25/6/2024). Lebih lanjut, Emil menambahkan bahwa boikot yang salah alamat ini dapat berdampak serius pada pekerja dan pemasok lokal. Industri restoran baru saja mulai pulih setelah terpukul keras oleh pandemi COVID-19, dan kini harus menghadapi tantangan tambahan dari gerakan boikot. “Selama pandemi, penjualan restoran turun drastis. Tahun 2023 adalah masa pemulihan, namun belum selesai pemulihan sudah ditambah lagi dengan boikot. Ekonomi kita pada 2024 belum juga membaik,” ujarnya. Minta Pemerintah Turun Tangan PHRI juga meminta pemerintah untuk memberikan klarifikasi mengenai perusahaan dan produk yang benar-benar terafiliasi dengan Israel. Tujuannya adalah untuk mencegah kebingungan dan kegaduhan di masyarakat. PHRI menekankan pentingnya dialog sosial antara pemerintah dan masyarakat untuk membahas isu ini. “Ini penting agar masyarakat bisa memahami bahwa perusahaan-perusahaan multinasional di Indonesia menjalankan bisnisnya secara profesional,” kata Emil. * Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.