Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

PHRI DIY Dukung Upaya BPBD DIY Bentuk Hotel Tangguh Bencana

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mendukung upaya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY untuk mewujudkan hotel tangguh bencana. Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengakui sudah ada diskusi dengan BPBD DIY. Pihaknya pun mendukung program tersebut.  Ia menilai, manajemen dan seluruh karyawan hotel memang harus mengetahui upaya penanganan bencana. Apalagi DIY memang memiliki beberapa ancaman risiko bencana.  “Jogja ini juga rawan bencana, gempa, kebakaran, dan lain-lain, supaya karyawan hotel memahami apa yang perlu dilakukan jika terjadi bencana,” katanya, Senin (22/07/2024). “Sudah berbincang-bincang (dengan BPBD DIY). Kami tanggapi dengan tangan terbuka. Toh demi citra pariwisata DIY, safety (keamanan) dan kenyamanan ini yang ingin kami ciptakan,” sambungnya. Agar hotel-hotel di DIY siap menghadapi bencana, ia juga berharap agar ada pelatihan-pelatihan penanganan bencana. Deddy menyebut sudah ada beberapa hotel yang melakukan pelatihan dan simulasi bencana. Baca juga: Inovasi dan Strategi Mitigasi BPBD DIY dalam Hadapi Bencana Ia berharap agar pelatihan-pelatihan tidak hanya menyasar hotel bintang saja, tetapi juga non bintang. “Beberapa yang bintang (hotel berbintang) sudah (pelatihan), harapannya BPBD DIY bisa melakukan pelatihan kepada anggota kami yang non bintang. Sehingga jika terjadi sesuatu (bencana), tidak kagok, tahu apa yang harus dilakukan. Ya dengan pelatihan seperti itu,” ujarnya. Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad mengungkapkan dalam melakukan mitigasi bencana di DIY keterlibatan dunia usaha juga diperlukan. Sebagai kota pariwisata, pihaknya berencana membentuk hotel tangguh bencana. “Saat ini belum terbentuk (hotel tangguh bencana), kami sudah komunikasikan dengan PHRI, mudah-mudahan ke depan bisa direalisasikan,” ungkapnya. “Selain itu juga destinasi wisata yang tangguh becana, kami juga berkomunikasi dengan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), penguatan kapasitas untuk relawan dan industri pariwisata juga diperlukan,” imbuhnya. (maw)