Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengurus Pusat (BPP) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) segera melapor ke aparat kepolisian terkait pemalsuan data akun Google Bisnis ratusan hotel yang merugikan masyarakat. Pelaporan ini akan dilakukan juga oleh Badan Pengurus Daerah (BPD) dan Badan Pengurus Cabang (BPC) PHRI melalui Polda dan Polres di wilayahnya masing-masing. Ketua Umum PHRI Haryadi Sukamdani mengungkapkan pelaku mengganti nomor telepon hotel di Google Bisnis dengan nomor WhatsApp (WA) pribadi. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT "Ini pengubah data elektronik oleh pihak tertentu," kata Hariyadi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (12/8). Karena aksi tersebut, masyarakat yang ingin memesan hotel malah tersambung ke WA pelaku. Saat transaksi, pelaku menyodorkan nomor rekening kepada korban untuk mentransfer biaya hotel. Pelaku juga menurunkan harga hotel agar lebih menarik korban. Pemalsuan data hotel di akun Google Bisnis itu terdeteksi sejak Minggu (11/8). Hal ini dapat diketahui karena anggota PHRI memang kerap mengecek akun Google Bisnis. "Seingat saya dari Sumatera Barat yang lapor duluan di grup WA PHRI, terus semuanya cek," imbuh Hariyadi. Berdasarkan catatannya, terdapat 369 akun Google Bisnis hotel yang menjadi korban pemalsuan data per Senin (12/8) sore ini. Rinciannya, 156 hotel di Jawa Tengah, 92 hotel di Jawa Timur, 18 hotel di Sulawesi Tengah, 8 hotel di Lampung, dan 35 hotel di Bandung. Hariyadi mengatakan jumlah hotel tersebut baru yang terdata. Ia menduga masih banyak hotel yang mengalami pemalsuan data. Kendati, ia belum bisa mengungkapkan jumlah kerugian yang dialami masyarakat sebagai korban. Hariyadi menyebut pihaknya masih mendata dan berkoordinasi dengan PHRI di daerah. "Sejauh ini saya belum dapat laporan kerugian. Namun satu hal yang kami pastikan karena ini berulang, jadi saya pernah mendapat laporan dulu itu modus seperti ini pernah terjadi di perbankan," jelasnya. Melihat kejadian itu, manajemen hotel yang akun bisnisnya diretas akan memberikan informasi kepada publik melalui berbagai cara, salah satunya dengan media sosial dan website perusahaan. Hal ini agar konsumen berhati-hati dalam melakukan reservasi di Hotel melalui akun Google Bisnis. PHRI pun mengimbau kepada seluruh masyarakat yang melakukan reservasi hotel untuk dapat langsung menghubungi official channel Hotel yang bersangkutan guna menghindari terjebaknya dalam penipuan. Masyarakat juga diimbau melakukan pembayaran melalui rekening resmi hotel. "Untuk jelasnya, mohon agar dapat dikonfirmasi kembali nomor rekening melalui official channel hotel sebelum melakukan pembayaran," ujar Hariyadi. [Gambas:Video CNN] (mrh/sfr)