Denpasar - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menuturkan akun Google Business sejumlah hotel di Pulau Dewata diretas. Jumlahnya diperkirakan terus bertambah.Cok Ace, sapaan Artha Ardana Sukawati, menerangkan akun Google Business sejumlah hotel yang diretas sebagian besar berada di Kabupaten Badung. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT "Informasi yang masuk, kami teruskan ke Disparda (Dinas Pariwisata), itu (hotel terdampak) banyak di Badung," tuturnya setelah menghadiri apel peringatan HUT ke-66 Provinsi Bali, di Denpasar, Rabu (14/8/2024).Menurut Cok Ace, peretasan ini berdampak pada pemasaran hotel. Namun, ia belum bisa merinci berapa kerugian hotel tersebut.PHRI, Cok Ace melanjutkan, tidak bisa berbuat apa-apa karena hotel yang diretas bukan anggota PHRI. "Mereka bukan anggota kami," imbuh Wakil Gubernur Bali 2018-2023 tersebut.Cok Ace mengimbau agar manajemen hotel yang terdampak peretasan segera melapor ke polisi. Tujuannya, agar masalah itu bisa segera selesai.Sebelumnya, dikutip detikFinance, PHRI mengungkapkan terjadi peretasan akun Google Bisnis yang menimpa beberapa hotel dalam negeri pada Minggu (11/8/2024). Peretasan ini terjadi di berbagai wilayah, seperti Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Sulawesi Selatan.Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan platform akun Google Bisnis memang dapat diakses oleh umum apabila tersebut belum terverifikasi atau verified. Dia menjelaskan peretasan ini dilakukan dengan mengganti nomor telepon hingga nomor rekening. Nantinya, masyarakat menghubungi nomor telepon penipu.Pihaknya saat ini masih mendata total hotel yang terdampak. Sejauh ini, ada 156 hotel yang terkena peretasan tersebut di Jawa Tengah, 60 hotel di Sumatera Barat, 92 hotel di Jawa Timur, dan 18 hotel di Sulawesi Tengah. (gsp/nor)