TEMPO.CO, Probolinggo - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo, Digdoyo Djamaluddin mengatakan angka hunian hotel di kawasan Bromo hanya 25 persen pasca-penutupan total akses ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Dari 38 hotel dengan jumlah kamar total 490 kamar, hanya sekitar 120 kamar saja yang ditempati."Praktis setiap hotel rata-rata hanya tiga kamar yang berpenghuni," kata Digdoyo Djamaluddin yang biasa disapa Yoyo dihubungi TEMPO, Selasa, 12 September 2023.Yoyo mengatakan pihak hotel menderita banyak kerugian akibat kebakaran yang menghanguskan kawasan savana di lautan pasir Bromo. Tak hanya kehilangan tamu, jalur perpipaan air yang rusak karena terdampak kebakaran, membuat pihaknya harus membeli air untuk memenuhi kebutuhan hotel. "Perpipaan yang rusak karena terbakar itu sepanjang 4 kilometer," kata Yoyo menambahkan. Artinya kerugian yang diderita akibat kejadian kebakaran savana Bromo ini menjadi dua kali lipat. Yoyo mengatakan sebagian besar objek wisata di kawasan Bromo ditutup sejak Ahad, 10 September 2023. Hanya Seruni Point saja saat ini yang bisa dikunjungi."Hanya Seruni Point yang bisa dikunjungi. Dari tempat ini wisatawan masih bisa melihat pemandangan matahari terbit," ujar dia.Yoyo sebenarnya memprotes istilah penutupan total terhadap akses wisata Bromo. "Saya sudah menyatakan keberatan itu kepada otorita TNBTS. Sebenarnya cukup pembatasan saja," katanya. Penutupan untuk proses pemadaman dan keamanan Balai Besar TNBTS mengeluarkan pengumuman Ahad malam kemarin, 10 September 2013. Pengumuman itu terkait penutupan secara total akses menuju dan atau melintas taman nasional. Penutupan diberlakukan sejak Ahad mulai pukul 19.00 WIB sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan. Iklan Kepala Bagian Tata Usaha TNBTS Septii Eka Wardhani mengatakan penutupan secara total itu dilakukan untuk kelancaran proses pemadaman dan memperhatikan keamanan pengujung. Ia mengatakan penurtupan akan diberlakukan untuk seluruh pintu masuk, yaitu Coban Trisula Kabupaten Malang, Wonokitri Kabupaten Pasuruan, Cemorolawang Kabupaten Probolinggo, dan Senduro Kabupaten Lumajang. Akses hanya dibuka untuk masyarakat Desa Ranupani Kabupaten Lumajang, dan masyarakat Desa Ngadas Kabupaten Malang. Bagi masyarakat yang akan melintasi jalur Malang-Lumajang-Malang melalui Poncokusumo dan Senduro, diimbau untuk mencari jalur alternatif lain.Ia mengimbau masyarakat, pengunjung dan pelaku jasa wisata untuk menjaga kawasan Gunung Bromo dan TNBTS dari kebakaran hutan dengan tidak menyalakan api dan sejenisnya antara lain petasan, kembang api, flare demi keselamatan kemanan dan kenyamanan bersama serta melaporkan kepada petugas jika menemukan titik api di dalam kawasan TNBTS.DAVID PRIYASIDHARTA Pilihan Editor: Api Belum Padam, Akses Wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Ditutup dari Empat Kabupaten