Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Strategi Syaikhu-Ilham Genjot Sektor Pariwisata di Jabar

Bandung - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, mengungkapkan gagasannya tentang strategi meningkatkan sektor pariwisata di Jawa Barat. Gagasan itu disampaikan saat calon gubernur Ahmad Syaikhu bertemu dengan para tokoh pengusaha dari Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) dan 26 asosiaai PHRI Jabar.Saat dialog, Ketua GIPI Jabar Herman Muchtar menyatakan bahwa sektor pariwisara mesti ditingkatkan dari segi promosi untuk mendongkrak pasar domestik maupun mancanegara. Kemudian, GIPI juga menyoroti infrastruktur transportasi dalam pengembangan pariwisata, baik di darat maupun udara."Di mana penambahan fasilitas Whoosh perlu diperhitungkan, termasuk dampaknya pada bandara di Halim dan Bandara Kertajati yang targetnya mencapai 32 penerbangan, tetapi kini di bawah 10. Sedangkan Bandara Husein sudah tidak memiliki penerbangan," katanya dalam keterangan yang diterima, Kamis (7/11/2024). ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT "Hal ini berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat yang melalui Bandung sebagai ibu kota provinsi," ucapnya menambahkan.Herman pun menyoroti terkait pengisian jabatan struktural khususnya di sektor pariwisata. Terkadang malah menurutnya, pengisian jabatan itu malah dipercayakan kepada pejabat yang tidak sesuai dengan kapasitasnya."Kadang kala mereka bukan dari bidang pariwisata, melainkan dari dinas lain. Sebaiknya mereka perlu magang di sektor pariwisata agar memahami dunia pariwisata," ungkapnya."Jika kita ingin pariwisata menjadi lokomotif ekonomi Jawa Barat, penting untuk membangun kolaborasi antar lembaga," tambahnya.Menanggapi aspirasi tersebut, Cagub Jabar, Ahmad Syaikhu mengatakan bahwa Jabar merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi besar di sektor pariwisata. Jabar punya potensi pariwisata alam yang luar biasa dan didukung keramahan penduduknya."Mulai dari potensi alamnya yang sebegitu indah yang luar biasa, potensi keramahan penduduknya juga ini ramah-ramahnya itu menjadi daya tarik sendiri, lalu potensinya pada budaya, demikian juga keragaman di beberapa tempat-tempat yang berbeda," katanya.Kendati demikian, dirinya juga tidak menampik jika terdapat berbagai persoalan dalam pengembangan pariwisata di Jabar ini. "Bahwa memang ada masalah-masalah kepariwisataan di Jawa Barat, walaupun kita tahu pada sisi potensi-potensi tentu kita melihat Jawa Barat adalah demikian besar potensi yang dimilikinya," ucapnya.Syaikhu menyatakan, dukungan yang kuat terhadap pengembangan akses transportasi adalah kunci untuk memacu pertumbuhan industri pariwisata. Oleh karena itu, perlu ada terobosan ke depan, terutama untuk mengatasi masalah transportasi."Potensi-potensi yang besar ini pasti perlu ada terobosan bahwa memang betul faktor transportasi salah satunya yang memang harus diatasi. Oleh karena itu memang kebijakan ke depan perlu ada mendorong percepatan optimalisasi bandara Kertajati," katanya.Sementara, terkait dengan birokrasi pariwisata, kata Syaikhu, dirinya sepakat jika harus diisi orang-orang yang berkompeten di bidangnya. Upaya ini dilakukan supaya pejabat yang mengurus pariwisata paham betul dengan sektor tersebut."Artinya the right man in the right place. Harus orang-orang yang lulus dari akademi pariwisata sehingga paham betul kondisi di lapangan terkait dengan kepariwisataan yang ada di Jawa Barat," jelasnya.Syaikhu menegaskan bahwa pasangan ASIH mengusung konsep kolaborasi dalam menjadikan Jabar sebagai provinsi yang maju."Makanya dalam visi sangat tertera jelas, membangun Jawa Barat ke depan untuk bisa maju itu yaitu dengan prinsip orang Sunda yaitu Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh, jadi apa yang tertera Jabar Asih bukan hanya sekedar singkatan," pungkasnya. (ral/dir)