ILUSTRASI. Keterangan pers pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Jakarta (19/11/2024). Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) masih menunggu kelanjutan rencana pemerintah menjual hotel-hotel milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Asal tahu saja, Pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menjual hotel-hotel milik BUMN. Prabowo pernah menyampaikan bahwa keberadaan hotel-hotel BUMN tidak strategis. Dia menerangkan dulunya setiap BUMN memang memiliki hotel, tetapi kini sudah dikonsolidasikan di bawah satu payung, yakni PT Hotel Indonesia Natour (HIN). Sehingga, keberadaan hotel-hotel tersebut bukan sesuatu yang signifikan. Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani menanggapi positif rencana tersebut. Dia menyebut, hingga kini asoiasi masiih menunggu eksekusi rencana tersebut. Baca Juga: PHRI Prediksi Okupansi Turun 10% di Momen Libur Natal dan Tahun Baru 2025 "Kami pada prinsipnya hanya menunggu saja. Apakah akan dieksekusi?" ujar Hariyadi ditemui dalam konferensi pers yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (19/11). Jika memang akan dieksekusi, sebagian dari pihaknya memiliki minat untuk melakukan akuisisi maupun membeli aset tersebut. PHRI menyatakan, hal tersebut juga membantu Pemerintah untuk melihat aset yang dinilai tidak sesuai dengan core pembangunan. Hariyadi menyampaikan, jika penjualan hotel BUMN tersebut dilakukan, maka anggota dari PHRI akan membelinya sepanjang perbankan mendukung langkah tersebut. "Selama perbankan mendukung, sebagian dari anggota kamu berminat membeli. Seharusnya perbankan akan lebih mendukung mengingat ini adalah aset yang sudah ada atau sudah jadi," ujarnya. Baca Juga: PHRI sebut Industri Hotel dan Restoran Bakal Hadapi Tantangan Berat Lebih lanjut, PHRI menyampaikan di 2025 mendatang, investasi maupun pembangunan hotel baru tentu masih akan ada. Namun pembangunan hotel baru di 2025 dilakukan dengan moderasi alias jumlah yang masuk relatif lebih sedikit. "Pembangunan hotel kebanyakan dibiayai oleh modal sendiri atau yang tidak menggunakan utang sehingga tidak banyak pembangunannya," jelas Hariyadi. Pembangunan hotel baru di 2025 juga masih akan terfokus di kawasan Jakarta dan sekitarnya seperti kawasan BSD. Pembangunan hotel yang dilakukan adalah hotel bintang 3 dan 4. Selanjutnya: IHSG Naik 0,86% Pada Selasa (19/11) Simak Proyeksinya untuk Rabu (20/11) Menarik Dibaca: 7 Aroma Parfum Sesuai Kepribadian, Aroma Woody Artinya Apa? Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tag Hariyadi Sukamdani Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pt Hotel Indonesia Natour PHRI Prabowo-Gibran Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia Penjualan Hotel BUMN