Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Smart Kampung: Sarana Pemberantas Kemiskinan Banyuwangi - Kompasiana.com

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Banyuwangi merupakan kabupaten yang terletak diujung timur pulau Jawa. Sebagian besar wilayahnya berbatasan langsung dengan laut yang menjadikan kabupaten ini memiliki potensi pariwisata yang menjanjikan. Namun, dibalik sektor yang menjanjikan tersebut, kabupaten Banyuwangi memiliki tantangan dibidang ekonomi yaitu meliputi aspek kemiskinan yang perlu penanganan secara serius.Melumpuhnya sektor pariwisata Banyuwangi yang sebelumnya cukup berkembang merupakan salah satu akibat dari pandemi Covid-19. Usaha Mikro Kecil dan Mengengah (UMKM) yang berjajar diarea pariwisata gulung tikar karena kurangnya bahkan tidak adanya wisatawan yang berkunjung. Selain itu, menurut data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) kabupaten Banyuwangi, para pekerja hotel dan restoran yang terancam di Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada tahun 2021 sebanyak 3.150 karyawan.Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Jawa Timur, persentase penduduk miskin kabupaten Banyuwangi pada tahun 2020 tercatat 8,06 persen dan ditahun 2021 tercatat 8,07 persen. Hal ini berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya yakni pada tahun 2019 sebanyak 7,52 persen. Kenaikan persentase ini terjadi dikarenakan pandemi Covid-19 yang menyebar dikawasan Banyuwangi pada tahun 2020 sampai 2021.Salah satu upaya pemerintah kabupaten Banyuwangi dalam menurunkan persentase angka kemiskinan di Banyuwangi dengan diterapkannya program pemerintah berbasis digital yaitu program Smart Kampung. Hal ini terbukti dinilai efektif dalam penanganan kemiskinan kabupaten Banyuwangi karena menurut ata Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Jawa Timur, bahwa pada tahun 2022 terjadi penurunan persentase kemiskinan di kabupaten Banyuwangi yakni sejumlah 7,51 persen. Program Smart Kampung diluncurkan secara resmi oleh Kementerian Komikasi dan Informatika pada tanggal 31 Mei 2016. Program Smart Kampung merupakan program pembangunan desa terpadu yang memadukan pemanfaatan IT berbasis fiber, kegiatan ekonomi, peningkatan pendidikan serta kesehatan, upaya pengentasan kemiskinan, dan upaya peningkatan kualitas pelayanan publik.Dikutip dari website Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) tahun 2023, PANRB mendukung dalam pengembangan budaya digital dengan menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dapat memperkuat tranformasi digital Smart Kampung."Kabupaten Banyuwangi telah membuktikan bahwa digitalisasi layanan publik mampu menjadi instrumen efektif dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah hingga pemerintahan desa, yang saat ini diimplementasikan dalam Smart Kampung," ujar Abdul Hakim selaku Staf Ahli Bidang Budaya Kerja dalam acara Pencanangan SPBE Desa di Kabupaten Banyuwangi, pada Kamis (05/01)."Smart Kampung benar-benar aplikatif dan efektif dengan tetap berpedoman pada arsitektur SPBE, serta mendukung terwujudnya penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi, terendah se-Jawa Timur," imbuhnya.Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa pengelolaan pemerintah yang efektif dan berbasis teknologi informasi dapat digunakan sebagai sarana dalam pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19. Di bidang pemberdayaan ekonomi, program Smart Kampung menjadikan balai desa menjadi pusat perekonomian yang efektif melalui pengembangan berbagai jenis usaha yang difasilitasi oleh pemerintah desa setempat. Perkembangan usaha yang dihasilkan selanjutnya akan dipasarkan melalui website belanja online. Sehingga produk lokal dapat berkembang serta perekonomian masyarakat setempat dapat meningkat dengan adanya program Smart Kampung ini.Penerapan program smart kampung di Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah dianggap sukses dilaksanakan. Siti Latifah Hairiyah selaku Kepala Desa Kampung Anyar menyatakan bahwa "Adanya program smart kampung meningkatkan layanan publik melalui TIK sangat memudahkan masyarakat, tentu tidak hanya memberikan layanan yang tepat dan cepat kepada masyarakat, Smart Kampung juga dapat mendorong meningkatnya potensi lokal yang ada di desa Kampung Anyar seperti peningkatan UMKM dan potensi wisata yang ada. Di kantor desa juga disiapkan perpustakaan yang representatif untuk menjadi tempat mengakses bacaan bagi anak-anak. Terdapat pula Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) juga telah memiliki bidan yang stand by untuk memberikan pelayanan. Selain itu juga ada BUMDes merupakan bentuk penguatan terhadap lembaga- lembaga ekonomi desa serta merupakan alat pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai jenis potensi yang ada di desa."Smart Kampung di desa Kampung Anyar berkolaborasi dengan ibu-ibu PKK untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat yang bermata pencarian disektor industri. Penyuluhan ini dipusatkan kepada warga desa khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Klemben yang merupakan oleh-oleh dari desa ini sendiri dengan tujuan agar pengembangan industri dapat berjalan lebih baik lagi kedepannya. Selain itu, program Smart Kampung di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro  berdampak positif dalam  perekonomian masyarakatnya. Aspek ekonomi yang mencakup kualitas tenaga kerja industri dibidang pertanian, perikanan, peternakan, pengolahan, pengemasan, pemasaran digital, pengetahun kewirausahaan masyarakat, jaringan internet, usaha mikro dan makro masyarakat, dan fasilitas pengembangan permodalan bagi UMKM melalui BUMDes. Sebelum adanya BUMDes di desa Ketapang, terdapat koperasi yang dikembangkan oleh perintah desa dan kemudian dengan adanya program Smart Kampung maka diberi nama BUMDes Citra Mandiri.Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari juga sukses dalam menerapkan Smart Kampung pada bidang  perekonominya. Produksi pembuatan krupuk yang berbahan dasar ikan dan pada pembuatan gula merah menarik perangkat desa khususnya BUMDes untuk bekerjasama dengan PKK dalam penyuluhan pelatihan peningkatan hasil produksi, pengemasan, dan pemasaran produk dengan menggunakan digital marketing. Tersedianya pelatihan ini dapat meningkatkan produktivitas masyarakat, pemanfaatan potensi lokal untuk dapat menghasilkan produk yang bernilai ekonomi dan dapat menyejahterakan kehidupan perekonomi masyarakat.Pasca pandemi Covid-19 melanda Indonesia, terutama Banyuwangi banyak terjadinya masalah dibidang ekonomi yaitu kemiskinan. Melemahnya sektor pariwisata serta maraknya para pegawai yang terkena PHK mengakibatkan penurunan pendapatan masyarakat Banyuwangi. Pemerintah kabupaten Banyuwangi menerapkan salah satu program dalam upaya mengatasi permasalahan pelayanan publik terutama dalam permasalahan perekonominya, yaitu program Smart Kampung dengan menerapkan teknologi digital mengikuti perkembangan teknologi yang saat ini berkembang.Beberapa Desa yang sudah terdampak positif dengan adanya program pemerintah ini terutama dalam peningkatan bidang perekonomiannya, yaitu Desa Kampung Anyar, Desa Ketapang, dan Desa Sukojati yang sudah memanfaatkan potensi ekonomi kreatif di desanya masing-masing agar menghasilkan produk yang dapat bernilai ekonomi. Diharapkan agar program yang telah difasilitaskan oleh pemerintah ini dapat berkembang di desa lain di kabupaten Banyuwangi. Dengan diterapkannya program Smart Kampung ini juga diharapkan masyarakat Banyuwangi mendukung serta berkontribusi dengan tujuan agar terciptanya kesejahteraan masyarakat. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya