Salah satu media promosi yang strategis yakni melalui media sosial DENPASAR, NusaBaliDesa wisata (Dewi) potensial bisa menggaet banyak wisman India. Hal itu menyusul makin tingginya antusiasme wisman India ke Bali. Hanya saja desa wisata perlu lebih meningkatkan 'promosi' atau keberadaanya. Salah satunya memanfaatkan media sosial."Karena banyak wisman India memperoleh informasi tentang daya tarik wisata (DTW) dari media sosial," ujar Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) I Made Mendra Astawa, Kamis (14/9).Menurut Mendra jumlah penduduk India yang besar dengan kekuatan ekonominya, memberi gambaran potensi wisman India tersebut. Kemudian kemiripan budaya dengan Bali, menjadi preferensi makin potensial wisman India ke Bali.Selanjutnya harga paket-paket wisata yang reasonable. Dan tentu saja alam dan keunikan budaya di desa wisata jelas merupakan kekuatan magnet desa wisata."Karena orang India kebanyakan vegetarian, mungkin menu -menu vegan itu yang mesti perlu juga disiapkan," saran Mendra Astawa.Selain itu wisman India, juga sering menjadikan Bali sebagai tempat wedding. Kata Mendra, itu juga merupakan sisi lain potensi Bali menggaet wisman India tersebut."Saya yakin kalau ada penerbangan langsung dari India ke Bali, akan semakin banyak turis India ke Bali," ujar nya.Karena itu Mendra Astawa, berharap penerbangan langsung dari India ke Bali dan sebaliknya, bisa diwujudkan.Dengan lebih banyak wisman India, ke Bali termasuk ke desa wisata, jelas bermanfaat bagi perekonomian masyarakat, dalam hal ini desa wisata.Menurut Mendra Astawa, wisman India yang datang ke Bali merupakan wisatawan dengan penerbangan transit. Antara dari Singapura, Malaysia, Vietnam dan kota atau negara lain.Selain jumlah yang belum optimal, penerbangan transit diyakini berpengaruh terhadap budgetnya.“Bisa jadi berkurang, karena terpakai berkaitan dengan transit. Mungkin mereka perlu belanja atau transaksi. Itu logikanya,” kata Mendra Astawa.Sebelumnya Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Perry Markus menyatakan untuk meningkatkan wisman India, penerbangan langsung merupakan salah satu solusinya. Selain dengan memahami karakternya.Sedangkan untuk pemandu, menurut Perry Markus tak terlalu masalah. Pasalnya wisman India menggunakan bahasa Inggris. Di Bali sendiri, sudah ada HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Bali, yang membidangi soal kepemanduan. K17.