UPDATEBALI.com, DENPASAR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bekerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badan Pimpinan Daerah Provinsi Bali menggelar Temu Wirasa bertajuk “Membangun Pariwisata Bali yang Aman, Kreatif, dan Berkelanjutan” di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali. Acara ini dihadiri oleh 350 pengusaha hotel dan restoran anggota PHRI serta berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali, Erwin Soeriadimadja; Ketua PHRI Bali, Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati; dan Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun pada 4 Desember 2024. Salah satu agenda utama dalam acara ini adalah penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara beberapa hotel besar anggota PHRI dengan Perumda Darma Santika Tabanan. Kerja sama ini bertujuan mendorong penggunaan produk lokal Bali dan memperkuat rantai pasok komoditas strategis ke sektor perhotelan. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali, Erwin Soeriadimadja, menyatakan bahwa langkah ini menciptakan dampak positif bagi pemberdayaan masyarakat lokal dan stabilitas harga barang dan jasa. “Stabilitas harga yang terjaga akan berdampak langsung pada daya beli dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya. Kerja sama ini juga sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang pemasaran dan pemanfaatan produk lokal. Ketua PHRI Bali, Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menegaskan pentingnya Bali bergerak menuju pariwisata 5.0, yang memadukan keberlanjutan, ekowisata, dan teknologi digital. “Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjadikan Bali sebagai destinasi pariwisata digital,” ujarnya. Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, menambahkan bahwa pemanfaatan produk lokal tidak hanya meningkatkan ekonomi masyarakat tetapi juga memperkuat identitas budaya Bali dan menjaga kelestarian alam. Dalam sesi lainnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Gerbang Perlindungan Data Pribadi Indonesia menekankan pentingnya perlindungan data pribadi dalam era digitalisasi. Digitalisasi juga telah membawa manfaat besar bagi Bali, seperti terciptanya ekosistem pembayaran digital melalui QRIS. Bank Indonesia Provinsi Bali menyatakan komitmennya untuk terus mendukung literasi digital, termasuk melalui penyusunan kebijakan perlindungan konsumen. Kegiatan Temu Wirasa ini diharapkan menjadi platform untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menjaga Bali sebagai destinasi wisata utama dunia. “Pariwisata Bali tidak hanya menjadi pintu gerbang budaya, tetapi juga wadah untuk menciptakan kesejahteraan bersama,” tutup Tjok Bagus Pemayun.(yan/ub)