Crown Plaza Hotel, Bandara Changi, Singapura. - Instagram Harianjogja.com, BANTUL–Tingkat reservasi kamar hotel menjelang libur natal dan akhir tahun (Nataru) masih rendah. Namun, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bantul optimistis reservasi kamar hotel akan meningkat signifikan hingga akhir Desember 2024.Ketua PHRI Bantul, Yohanes Hendra menjelaskan hingga saat ini tingkat reservasi kamar hotel di Bantul masih mencapai 20%. "Saat ini kenaikannya [reservasi kamar hotel] belum maksimal. Kami memperkirakan mulai tanggal 15 hingga 20 Desember 2024 akan ada lonjakan signifikan," ujarnya, Selasa (10/12/2024). BACA JUGA: Dishub Sleman Siapkan Jalur Alternatif dan Rambu Petunjuk Jalan selama Libur Natal dan Tahun Baru 2025Untuk libur Nataru tahun ini, PHRI Bantul menargetkan tingkat keterisian kamar hotel atau okupansi mencapai 75%. Target ini lebih rendah dibandingkan dengan capaian pada libur Nataru tahun lalu yang berhasil mencapai 85%."Kami mematok target 75% agar tidak over expectation, tapi tentu harapannya bisa lebih dari itu," ujarnya. Dia menekankan pentingnya menjaga ekspektasi realistis di tengah berbagai tantangan yang dihadapi sektor pariwisata, termasuk keterbatasan penerbangan langsung (direct flight) ke DIY.Hendra menyapaikan ada kemungkinan kenaikan tarif menginap di hotel selama libur Nataru dengan kisaran 5-15% dari tarif normal. Meski demikian, ia mengingatkan para pengelola hotel untuk menyesuaikan kenaikan harga dengan penambahan fasilitas dan layanan."Kami hanya mengimbau, jika hotel ingin menaikkan harga, pastikan tamu mendapatkan fasilitas tambahan. Jangan sampai mereka merasa bahwa staycation di Jogja terlalu mahal," katanya.BACA JUGA: Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bantul Diprediksi Menurun pada Libur Akhir Tahun IniSelama libur Nataru, sejumlah hotel di Bantul juga berencana mengadakan perayaan malam tahun baru untuk menarik minat pengunjung. Beberapa agenda yang akan ditawarkan meliputi gala dinner, live music, hiburan, hingga pesta kembang api. "Kami ingin memastikan tamu yang menginap merasa mendapatkan pengalaman yang istimewa saat merayakan tahun baru di Bantul," ujarnya.Menurut Hendra, mayoritas wisatawan yang menginap di Bantul selama libur Nataru diperkirakan berasal dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Sementara itu, kunjungan dari luar Pulau Jawa kemungkinan masih minim. Hal itu lantaran penerbangan langsung ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) masih terbatas. "[Direct flight] sangat berpengaruh [terhadap okupansi kamar hotel]. Saat ini di Bandara YIA, penerbangan langsung masih terbatas pada jam dan daerah tertentu," ujarnya. Hendra mendorong agar ada menambah penerbangan langsung ke Bandara YIA. Hal itu menurutnya dapat meningkatkan lama kunjungan wisatawan atau length of stay (LoS) ke Bantul yang saat ini rata-rata hanya mencapai 1,2 hari.Selain menambah penerbangan, Hendra juga menekankan pentingnya promosi wisata yang lebih gencar untuk menarik wisatawan. Menurutnya, Bantul memiliki banyak potensi yang bisa ditonjolkan, mulai dari keindahan alam, budaya, hingga kuliner khas daerah."Kami berharap ada upaya bersama untuk mempromosikan wisata Bantul, sehingga semakin banyak wisatawan yang tertarik menghabiskan waktu libur mereka di sini," ujarnya. Sementara Subkoordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul, Markus Purnomo Adi menyampaikan ada beberapa event yang akan diselenggarakan pada akhir tahun 2024. Event tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bantul. “Harapannya dengan adanya event LoS itu naik,” ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News