Home DAERAH Editor: Syamsul Falaq| Kamis 12-12-2024,10:31 WIB PHRI Bantul menilai Kabupaten Bantul memerlukan destinasi wisata buatan sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan--iStockphoto JOGJA, diswayjogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bantul menilai Kabupaten Bantul memerlukan destinasi wisata buatan sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan serta memperpanjang lama tinggal wisatawan (length of stay). Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul, hingga 30 November 2024 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bantul mencapai 2.117.031 orang. Kunjungan tersebut berhasil menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp 26,9 miliar atau sekitar 55,01% dari target PAD tahun 2024 mencapai Rp 49 miliar. Meski begitu, lama tinggal wisatawan di Bantul masih berada pada angka rata-rata 1,9 hari untuk wisatawan domestik, dan 2,4 hari untuk wisatawan mancanegara. BACA JUGA : Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Tingkat Reservasi Kamar Hotel di Bantul Masih Rendah BACA JUGA : Dinpar Bantul Perkirakan Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bantul Selama Libur Nataru Menurun Ketua PHRI Bantul, Yohanes Hendra menilai kunjungan wisatawan yang baru dapat menyumbang sekitar 50 persen target PAD tersebut perlu didorong dengan inovasi destinasi wisata yang ada. Dia menilai destinasi wisata Bantul yang masih bertumpu pada destinasi wisata alam perlu diimbangi dengan inovasi destinasi wisata buatan. Karena, menurut Hendra, minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke destinasi wisata alam menurutnya mulai mengalami penurunan. Dia menilai Bantul memerlukan strategi promosi yang lebih inovatif serta pengembangan destinasi wisata baru, terutama destinasi wisata buatan. BACA JUGA : Pokdarwis Keluhkan Kunjungan Wisatawan ke Mangunan Terus Menurun, Begini Penyebabnya BACA JUGA : Pengelola Destinasi Wisata Puncak Sosok Targetkan 2.000 Wisatawan Berkunjung Pada Libur Malam Tahun Baru “Bantul saat ini seperti kehilangan daya tarik. Tidak ada gebrakan baru, promosi yang masif, atau event yang bisa menarik minat pengunjung,” katanya, Rabu (11/12/2024). Hendra menilai selama ini Pemkab Bantul cenderung fokus mempromosikan potensi wisata yang ada di desa wisata. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Sumber: harianjogja.com Berita Terkait