Denpasar - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali memprediksi tingkat hunian hotel mencapai 80 persen saat libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2024/2025. Sejauh ini, kawasan Bali selatan masih menjadi daya tarik para wisatawan yang hendak menghabiskan liburan akhir tahun.Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace mengungkapkan target okupansi tersebut berlaku untuk seluruh hotel di Pulau Dewata. Menurutnya, tingkat hunian hotel di wilayah lainnya seperti Buleleng, Gianyar, dan Karangasem, masih sekitar 40-60 persen."Tapi Nusa Dua sudah overbooking," ujar Cok Ace saat ditemui detikBali di kantor Bali Tourism Board (BTB), Jumat (13/12/2024). ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Cok Ace menilai Nusa Dua dan sekitarnya selalu ramai karena promosi kawasan itu lebih masif karena dikendalikan oleh industri. Walhasil, dia berujar, potensi investor masuk di Bali selatan kian besar."Makanya over konsentrasi di sana. Investor melihat bagus bangun hotel lagi. Maunya banyak. Konsentrasi ke sana semua tidak diikuti dengan infrastruktur," imbuh mantan wakil gubernur Bali itu.Sebelumnya, jumlah penerbangan atau pergerakan pesawat selama periode libur Nataru 2024/2025 diprediksi mencapai 7.841 penerbangan. Jumlah pesawat yang lalu-lalang itu naik hampir 4 persen dibandingkan Nataru tahun lalu sebanyak 7.560 penerbangan.General Manager Angkasa Pura Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, mengatakan sebanyak 480 penerbangan akan terjadi selama periode Nataru 2025 mulai 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Puncak lalu lintas setelah Natal direncanakan sebanyak 452 pergerakan pesawat.Puncak lalu lintas pesawat juga diprediksi meningkat hingga 503 pergerakan sebelum perayaan malam tahun baru 2025. Kemudian, jumlahnya direncanakan kembali mengalami kenaikan saat arus balik, yakni sebanyak 467 pergerakan pesawat."Extra flight yang sudah approved saat Nataru kurang lebih ada 445 flight dengan total seat 81.841," kata Ahmad di Kuta, Jumat. (iws/gsp)