SURYAMALANG.COM, MALANG - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang mengimbau agar para pelaku usaha yang berkaitan dengan hotel dan restoran tidak mengubah harga menjadi mahal saat liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Ketua PHRI Kota Malang, Agoes Basoeki mengimbau para anggotanya tetap menggunakan harga atau tarif yang sesuai. Agoes memperkirakan, ribuan orang akan datang ke Kota Malang untuk merayakan Nataru. Kedatangan mereka tentu saja akan menjadi peluang bagi pelaku usaha restoran dan hotel. Agoes menyimpan optimisme pada penghujung tahun 2024 ini kebangkitan pariwisata akan terjadi. Oleh karena itu, sebagai tuan rumah, pelaku usaha di Kota Malang diharapkan tetap bisa menjaga nama baik dan keamanan. Perubahan tarif atau harga yang tidak masuk akal tidak disarankan agar wisatawan merasa nyaman. Agoes mengungkapkan, adanya perubahan harga saat tinggi-tingginya wisatawan menjadi hal wajar, namun harus tetap realistis. "Kami baca informasi, tiket KA banyak yang habis ke Kota Malang. Kemudian pesawat juga begitu, sampai rencana pemerintah yang membuka beberapa ruas jalan tol secara gratis, artinya akan ada banyak orang datng ke sini. Kenaikan harrga harus dihitung baik-baik," ujar Agoes Basoeki kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (14/12/2024). Agoes menyatakan, kalau kenaikan iu terjadi sampai empat kali lipat, hal itu sudah tidak wajar. Ia cukup yakin, para pelaku usaha di Kota Malang bisa memahami kondisi tersebut sehingga tidak terjadi permainan tarif atau harga di luar angka kewajaran. Agoes menegaskan, PHRI Kota Malang akan terus melakukan pengawasan dan koordinasi dengan para anggotanya untuk memastikan harga tetap rasional dan pelayanan tetap maksimal. Menurutnya, dengan menerapkan harga yang tidak terlalu tinggi merupakan kunci untuk memastikan kenyamanan dan kepuasan wisatawan. "Kalaupun ada tambahan misalnya harus dipertimbangkan agar tidak terlalu berlebihan. Misalnya menjual kamar dengan empat kali lipat itu sudah tidak rasional dan kami akan menuai protes dari pengunjung. Kami saling memantau," kata Agoes. Agoes memperkirakan angka okupansi bisaa lebih dari 80 persen pada Nataru 2024. Menurut Agoes, teralisasinya target okupansi akan muncul efek domino yang positif ke berbagai sektor pariwisata, tidak hanya hotel dan restoran, namun pelaku UMKM. "Kami ingin semua sektor dapat menikmati hasil yang baik, termasuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Malang," ungkapnya. Di tempat terpisah, Manager Humas PT KAI Daops 8 Surabaya , Luqman Arif menyatakan sejumlah tiket tujuan ke Kota Malang telah banyak terjual. Salah satu yang banyak terjual adalah KA Tawangalun. Tiket KA Tawangalun menjadi pemesanan tiket yang paling dicari jelang Nataru. "Pada periode 19 Desember 2024 sampai 5 Januari 2025, KA Tawangalun telah dipesan sebanyak 7.819 tiket, atau 82 persen,” ungkapnya. Dijelaskannya setiap harinya, KA Tawangalun membawa rangkaian 5 kereta ekonomi dan 1 kereta makan pembangkit, dengan kapasitas total 540 tempat duduk. Pemesanan tertinggi arus keberangkatan terjadi pada H-4 Hari Raya Natal (21 Desember 2024) dengan total penjualan 2.460 tiket dan untuk arus balik terjadi pada 1 Januari 2025 dengan penjualan 1.430 tiket. Sedangkan jumlah penumpang yang akan tiba di Stasiun Malang terbanyak pada H-4 Hari Raya Natal (21 Desember 2024) yang tercatat 2.039 orang, dan juga H-4 Tahun Baru 2025 (28 Desember 2024) dengan 1.992 orang. “Secara keseluruhan, volume pemesanan tiket KA keberangkatan dari Stasiun Malang selama libur Nataru 2024/2025 atau mulai 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, tercatat sebanyak 27.720 tiket kereta,” tegas Luqman. Selain Kota Malang, berdasarkan data pemesanan tiket saat ini, tujuan favorit penumpang yakni tujuan Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Jember, dan Banyuwangi. Sementara itu KA keberangkatan dari Stasiun Malang yang menjadi pilihan favorit bagi penumpang selama Libur Nataru 2024/2025 diantaranya yakni KA Majapahit, Jayabaya, Malabar,n Matarmaja.