BANTENRAYA.COM - Kalangan pelaku usaha di industri perhotelan mengaku menaikan harga kamar seiring dengan meningkatnya permintaan tamu saat monen Natal dan Tahun Baru. Sehingga, pada pengunjung harus merogoh kocek lebih dalam untuk menginap. Marketing Commucation Horison TC UPI Serang Mohamad Andriansyah mengatakan, hal tersebut sudah secara otomatis dilakukan oleh penyedia jasa akomodasi perhotelan, menyebabkan pola harga berubah berdasarkan tingkat okupansi hotel. Baca Juga: Segera Tayang 2025, Berikut 5 Superhero yang Tampil dalam Film Superman Karya DC Fluktuasi kenaikan harga pada hotel sebenarnya tidak semata-mata memanfaatkan momentun hari libur saja. Jika memang pada hari biasa okupansi hotel sedang tinggi, maka harga akan otomatis menyentuh publish rate. "Kalau memang momen okupansi rendah, sesuai dengan demand maka harga kamar juga turun, kenaikannya bervariasi di kisaran 20-27 persen dari harga awal," kata Andry kepada Bantenraya.com, di Jalan Ki Masjong Nomor 2 Kotabaru, Kota Serang, Kamis 19 Desember 2024. Apabila harga awal kamar hotel ditetapkan sebesar Rp1 juta per malam, maka kenaikan maksimal yang ditetapkan oleh hotel adalah Rp1,27 juta per malam. Baca Juga: Dua Oknum Dosen di Banten Terlibat Dugaan Perusakan Buku, Sudah Tersebar di Kampus "Beberapa siasat yang bisa dilakukan adalah untuk melakukan booking terlebih dahulu, misalnya dalam kurun waktu tiga bulan kami belum melakukan set harga publish, sehingga masih dengan harga yang relatif lebih rendah," ucapnya. Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia PHRI Kabupaten Serang Yurlena mengatakan, menjelang momen libur panjang Natal dan tahun baru, okupansi hotel sudah mulai mengalami peningkatan. Bahkan, sudah banyak yang dibooking hingga 100 persen pada malam pergantian tahun. "Kalau okupansi memang saat ini masih di kisaran 60-70 persen, namun untuk melakukan booking pada saat hari tahun baru biasanya sudah terlambat karena okupansi sudah full 100 persen," ujar Yurlena. Baca Juga: Selamat! BPIP Raih Penghargaan Kualifikasi Informatif dari Komisi Informasi Pusat Kenaikan harga hotel menurutnya ialah suatu hal yang sudah wajar, lantaran menyambut momen tersebut pihak hotel akan melakukan penambahan akomodasi, renovasi, dan menghadirkan hiburan yang tidak dilakukan pada momen biasa. "Persiapan berbenah hotel renovasi tamban fasilitas untuk menjual paket, sehingga ada kenaikan harga sebenarnya ada item yang ditambahkan seperti live musik, ada tarian dan lain sebagainya, jadi wajar saja lebih, mahal," kata Yurlena.*** Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.