Makassar (ANTARA) - ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability-Inclusive Developmen and Partnership Beyond 2025 memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan perhotelan di Kota Makassar Sulawesi Selatan. "Kegiatan internasional yang dihadiri perwakilan negara-negara tetangga ini tentu memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata, ekonomi kreatif dan perhotelan di Makassar," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Muhammad Roem di Makassar, Selasa. Ia mengatakan Forum Tingkat Tinggi ASEAN terkait pemberdayaan pembangunan inklusif disabilitas dan kemitraan melampaui tahun 2025 yang diselenggarakan Kementerian Sosial itu, selain sebagai ajang pertemuan membahas persoalan difabel, bertukar pengalaman dan menawarkan solusi yang humanis, juga menjadi momentum untuk memperkenalkan sejarah dan objek wisata di Kota Makassar dan sekitarnya. Sesuai dengan misi AHLF yakni menjunjung keberpihakan pada kalangan difabel atau disabilitas, sejumlah destinasi di Kota Makassar telah menyiapkan fasilitas penunjang yang mempermudah akses disabilitas. Adapun sejumlah destinasi wisata yang ditawarkan diantaranya Mueseum Kota Makassar, Benteng Rotterdam, kawasan Pantai Losari dan kawasan Makam Raja-Raja Tallo. Dengan adanya fasilitas yang mempermudah akses penyandang disabilitas, hal ini menunjukkan bahwa Kota Makassar adalah "civilised society" yang menghormati hak-hak penyandang disabilitas. Sementara itu. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga mengatakan tingkat okupansi hotel di Makassar yang rata-rata pada masa pemulihan paca pandemi COVID-19 hanya 60 -70 persen, kini hotel-hotel berbintang okupansinya diatas 80 persen, bahkan sudah ada "full booked". "Kegiatan wisata Meeting, Convention and Exhibition (MICE) seperti ini selalu memberikan dampak positif untuk sektor perhotelan dan restoran, karena pengujung yang datang dari dalam dan luar negeri menginap di hotel," katanya. Menurut dia, sekitar 15 ribu kamar hotel yang ada di Sulsel siap menampung pengunjung atau peserta pada saat ada kegiatan MICE. Hal itu sudah dibuktikan dengan sejumlah kegiatan internasional yang diselenggarakan sebelumnya misalnya kegiatan F8 pada September 2023 dan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) pada mei 2023 yang dihadiri delegasi dalam dan luar negeri.