Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Jaga Tren Positif Pariwisata, Jaga Situasi Kondusif

JAKARTA, investor.id -Pariwisata Indonesia sedang berada di tren positif pada tahun ini, yang melesat dari jumlah kunjungan wisata mancanegara (Wisman) dibandingkan tahun lalu. Untuk menjaga tren positif terus berlanjut hingga tahun depan, diharapkan pemerintah dapat menjaga situasi dalam negeri tetap kondusif. Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Budijanto Ardiansjah menerangkan, kondisi 2024 belum bisa diperkirakan karena ada penyelenggaraan pemilu, yang Februari sampai Oktober akan banyak tersita oleh kegiatan politik. Untuk itu, Asita berharap situasi dapat terus kondusif, sehingga dapat menunjukkan image baik agar wisman tidak sungkan atau mempengarungi minat berwisata di Indonesia. “Dengan demikian kita harapkan paling tidak target 2024 paling nggak sama dengan tahun ini. Kalau misalnya turun tidak terlalu jauh seperti di kisaran 10%. Yang lebih bagus lagi sama atau naik. Tentu kita berharap seperti itu. Jadi 2024 itu tergantung kondisinya,” kata dia kepada Investor Daily, Jakarta, Selasa (10/10/2023).   Senada dengan Budijanto, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, tantangan di tahun depan bagi dunia pariwisata adalah pemilu. Dia menerangkan, akan banyak kegiatan-kegiatan yang terhambat karena tidak dikeluarkannya ijin keramain di waktu-waktu tertentu. Padahal, para anggota PHRI hanya tergantung dari leisure di saat event internasional nampaknya tidak akan sebanyak pada tahun ini. “Sementara dampak dari pemilu tidak serta merta berdampak pada seluruh daerah. Untuk itu situasi harus kondusif,” ucap Yusran. Mengenai jumlah kunjungan wisman pada 2024, dia memperkirakan akan ada peningkatan, hanya saja tidak sebanyak pada 2022 dan 2023. Selain pemilu, yang menjadi tantangan adalah inflasi dan peperangan di dunia yang menghambat ekonomi dunia. “Peningkatan kunjungan wisman juga tergantung dari berapa banyak akses yang sudah dibuka. Kita berharap target pemerintah 14 juta kunjungan wisman bisa tercapai di 2024,” kata dia. Sebelumnya,  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga S Uno optimistis pada 2024 laju wisman akan lebih melejit lagi dan menargetkan 14 juta kunjungan wisman. Target ini mendekati jumlah wisman sebelum pandemi atau 2019 yang mencapai 16,1 juta kunjungan. Dia menegaskan, pihaknya mencari mencari wisatawan yang berkualitas, yang datang ke Indonesia bukan karena murah, melainkan karena budaya, hospitality Indonesia dan juga karena kekayaan alam kita kuliner yang menarik. “Mudah-mudahan dengan doa yang lebih kencang lagi, jika ada terobosan-terobosan seperti penerbangan dengan pesawat Airbus A380 dan fokus ke pasar Australia, India, Chinaa, Malaysia, dan Singapura, kita bisa capai angka 16 juta antara 2024-2025. Kami akan berkoordinasi secara targeted dan segmented dengan para operator tur,” ujar Menparekraf. Melesat Karena Tidak Ada Pembatasan Budijanto mengatakan, melesatnya jumlah wisman Januari-Agustus 2023 sebesar 166,12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu karena pada tahun ini sudah tidak ada pembatasan lagi seperti tahun lalu. Ditambah lagi dengan banyaknya event internasional yang diselenggarakan di Indonesia. Maka dari itu, sudah seharusnya tingkat kunjungan wisman ke Indonesia ataupun pergerakan Wisatawan Nusantara (wisnus) di dalam negeri lebih banyak. “Saya sempat bilang target wisman pemerintah yang masih di angka 7,8 juta kunjungan merupakan angka yang sangat gampang untuk dicapai. Sehingga kalau kemudian kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif menaikkan kembali targetnya dengan pola yang sekarang saya rasa masih wajar. Perkiraan saya kalau di angka 12 juta masih oke,” ucap dia. Sementara Yusran mengatakan, peningkatan wisman akan terus terjadi sejak 2022-2023, karena destinasi sudah dibuka dan pembatasan wilayah sudah tidak ada. Hal ini juga seiring dengan pertumbuhan maskapai yang masuk ke Indonesia, baik melalui Cengkareng dan Bali. Kedua, peningkatan wisman juga merupakan dampak dari banyaknya event-event skala internasional, kayak KTT Asean dan MotoGP Mandalika. “Saat event itu kan tidak hanya delegasi yang datang, tetapi juga termasuk media dari negara yang ikut pada event. Itu juga banyak berkontribusi. Selain peningkatan dari  leisure,” kata dia. Persiapkan Paket Wisata Menarik Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Budijanto Ardiansjah menerangkan, anggota Asita sudah menyiapkan paket- paket wisata untuk liburan Natal dan tahun Baru, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. “Kalau kunjungan wisman kan sebenarnya tidak tergantung momen ini. Libur Nataru biasanya lebih banyak berdampak pada wisatawan domestik yang ke luar negeri,” ucap dia. Budijanto menerangkan, untuk daerah yang menjadi tujuan wisata nusantara masih dipegang Balui, lalu Labuan bajo, Lombok juga termasuk karena promosi Mandalika lumayan bagus.dan Yogyakarta. “Kenaikan permintaan biasanya sekitar 30%-40% pada libur natal dan tahun baru.  Pemesanan paket wisata dengan tiket pesawat rata-rata sudah dibooking dari jauh-jauh hari. Ada tren kenaikan. Puncaknya akan di November. Biasanya kalau di domestik itu rata-rata memang kebiasaan last minute. Jadi November sampai Desember awal mulai sibuk,” kata dia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga S Uno mengungkapkan, pihaknya sudah mulai mempersiapkan libur akhir tahun yang menjadi puncak pariwisata. Kemenparekraf sudah memberikan indeks kepariwisataan daerah yang akan didorong untuk peningkatan kesiapannya. Selain itu mereka juga akan melakukan rapat koordinasi nasional (rakornas) sebelum akhir tahun. Ini untuk menyiapkan para kepala dinas dan seluruh stakeholder ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif mengenai persiapan libur akhir tahun. “Saya optimistis target kunjungan wisman akhir tahun ini sejumlah 8,5 juta orang akan terlampaui secara signifikan atau hingga 20% mencapai 11 juta kunjungan wisatawan mancanegara,” kata dia. Editor: Leonard (severianocruel@yahoo.com) Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+oCMJPFzpWeg0OGZl, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS