Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Pertambahan Hotel dan Restoran di Kota Banjarbaru Jadi Penyumbang PAD yang Potensial

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Keberadaan hotel dan restoran di Kota Banjarbaru ternyata menjadi sumber pendapatan pajak yang potensial. Sebab itu, dua sektor usaha ini perlu diapresiasi dan meningkatkan pelayanannya. Dikatakan Asisten III Sekretariat Daerah Kota Banjarbaru, Rahmah Khairita, sinergi dan soliditas perhotelan dan restoran sangat membantu program pemerintah dalam hal PAD (Pendapatan Asli Daerah). "Target pajak dan retribusi 2023 di Banjarbaru adalah Rp 175 miliar. Hingga menjelang akhir tahun ini, pajak hotel dan restoran sudah sebesar 38 persen," ujarnya saat mewakili Wali Kota saat  menyampaikan sambutan pada Musyawarah Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badan Pimpinan Cabang Banjarbaru, Senin (4/11/2023). Sampai September tadi, pajak dari hotel diterima Rp 9 miliar dan restoran Rp 38 miliar. Baca juga: Panen Ikan Air Tawar 129 Ton Per Hari, Wabup Banjar Habib Idrus Harapkan Ada Kampung Papuyu Atas hal itu, Pemko Banjarbaru berharap pihak hotel dan restoran memberikan pelayanan terbaik, sehingga waktu berkunjung menjadi lebih panjang. "Tidak hanya berkunjung 1-2 hari, tapi lebih dari dari itu, sehingga pemasukan usaha meningkat, begitu pula pajaknya. Apalagi, Banjarbaru sejak 2022 sebagai ibu kota Provinsi Kalsel, maka  pariwisata dan hotel mesti ditingkatkan pelayanan dan juga fasilitasnya," tandas Rahmah. Sedangkan Hj Rossaly Gunawan, Ketua PHRI Kalsel, menanggapi positif atas keinginan pemko. Pihaknya berusaha meningkatkan okupansi hotel dan begitu pula pelaku usaha pariwisata yang bersama-sama memajukan objek wisata. "Jumlah hotel bertambah, okupansi hotel dan restoran banyak, di situlah meningkatkan PAD. Harapan kami, semua hotel baru agar bergabung dengan PHRI," katanya, seraya menyebut sekarang ada 104 hotel dan restoran anggota PHRI. Menurut Hj Rossaly , keuntungan bergabung dengan PHRI, ungkap dia, antara lain ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia, juga ada  kerja sama pemerintahan dan pihak swasta. Serta, bisa mendapat kebijakan regulasi retribusi dan tak kalah penting adalah kerja sama antar perhotelan dengan sesama anggota PHRI. Ditambahkan Devi Yuliana, Ketua PHRI Banjarbaru, menyatakan, harapannya adalah pada 2024 para anggota PHRI okupansi hotel dan restorannya dapat memenuhi target setidaknya 80 persen. Baca juga: Update Harga Emas Perhiasan 99 di Banjarmasin 3 Desember 2023 Melonjak Rp 30.000, Cek Antam dan UBS "Banjarbaru sebagai ibukota provinsi Kalsel, maka kegiatan semakin banyak di Banjarbaru dan harus ada persiapan dari hotel dan restoran," kata Devi. Di Banjarbaru, serbutnya, anggota PHRI sebanyak 33 hotel. Harapannya, hotel-hotel baru bisa bergabung agar bisa saling mendapat manfaat. (Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)