Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Redam Polusi, Pemprov DKI Jakarta Perkuat Sistem Transportasi

INFO NASIONAL – Sejumlah menteri duduk di depan meja panjang. Mereka mencatat poin-poin penting yang diucapkan Presiden Joko Widodo. Di antara para menteri yang mayoritas berkemeja putih, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang berbatik cokelat ikut mendengarkan secara saksama keputusan dalam rapat terbatas di Istana Negara pada Senin, 14 Agustus 2023.Menurut Heru, salah satu poin penting dari hasil rapat itu adalah pembenahan transportasi di Jakarta. Salah satunya melalui rencana penerapan 4 in 1 yang masih akan dibahas lebih serius.Emisi gas buang dari transportasi disebut sebagai penyumbang terbesar polusi udara Jakarta. "Kalau dihitung-hitung, 50 persen polusi disumbang dari transportasi," kata Heru.Untuk memperbaiki kualitas udara Jakarta, ia juga mengimbau warga Jakarta dan sekitarnya untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum seperti KRL, TransJakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta.Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza menyatakan, peralihan penggunaan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun empat, menjadi salah satu target Transjakarta. Berbagai upaya yang dilakukan antara lain dengan memperbanyak armada bus listrik, perluasan jangkauan bus Transjakarta ke daerah penyangga, serta peningkatan mutu pelayanan.“First mile hingga last mile masyarakat untuk mengakses transportasi umum sudah tersedia. Maka dengan memanfaatkan transportasi umum akan memperbaiki kualitas udara,” ujar Welfizon.Jumlah bus listrik yang beroperasi saat ini sebanyak 52 unit melayani tiga rute, yakni Pondok Labu-Blok M-1E (1E) sebanyak 13 unit, Kampung Rambutan-Lebak Bulus (7A) untuk 14 unit, serta UI-Lebak Bulus (D21) dengan 20 unit. Sedangkan lima unit sisanya sebagai cadangan di masing-masing rute. Semua rute tersebut telah terintegrasi dengan moda kendaraan umum lainnya, dari Mikrotrans atau angkot Jaklingko, MRT, hingga bus pengumpan.“Tentu pengoperasian bus listrik merupakan upaya memperbaiki kualitas udara karena ramah lingkungan. Efisiensi biaya operasional juga membentuk suatu ekosistem baru yang terbiasa melakukan mobilisasi dengan kendaraan listrik,” kata Welfizon.Iklan Ia juga memastikan, pelayanan Transjakarta terus ditingkatkan agar semakin banyak masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Menurutnya, Transjakarta saat ini melayani satu juta pelanggan per hari. “Lalu jangkauannya mencapai 88 persen,” ucapnya.Perbaikan layanan, Welfizon melanjutkan, menjadi prioritas Transjakarta. “Apabila masyarakat kecewa dengan pelayanan transportasi umum, maka akan ditinggalkan. Mereka akan lebih memilih kendaraan pribadi sebagai moda untuk aktivitas sehari-hari. Akhirnya kualitas udara memburuk. Kemacetan bertambah,” ungkapnya.Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Bondan Andriyanu mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dalam membenahi sistem transportasi untuk menangani dampak polusi.Bondan yang tinggal di kota penyangga Jakarta, Depok, menyarankan kolaborasi antara pemerintah daerah semakin diperkuat, sehingga tidak terjadi lagi egosektoral. Misalnya, memperluas jangkauan bus pengumpan tidak sekadar di batas kota. “Mestinya kalau di Depok, feeder bus bisa sampai Margonda, bukan hanya di halte UI (tepat di perbatasan Jakarta-Depok). Jadi, jangan dibatasi oleh hak wilayah,” tuturnya.Bondan juga meminta Pemprov DKI tidak hanya terfokus menangani masalah polusi pada sektor transportasi. “Kalau disebut polusi di Jakarta akibat transportasi sebesar 70 persen, bukan berarti kita tidak melakukan upaya dengan 30 persen sisanya. Masalah itu juga harus ditangani, sehingga penanganan dampak polusi lebih efektif,” urainya.Polusi di Jakarta, sebut Bondan, bukan semata disebabkan masalah internal. Pemprov DKI patut meminta pemerintah pusat melakukan penanganan serius dengan faktor penyebab di luar Jakarta. Terlebih dalam rapat terbatas (ratas) pekan lalu terungkap, ada keterlibatan sektor industri di sekitar wilayah DKI Jakarta.“Semua harus duduk bersama untuk mengatasi masalah polusi secara komprehensif. Buka semua data pengukuran tingkat pencemaran dari industri-industri di Jabodetabek, buka secara jujur ke publik,” pungkas Bondan. (*)